Sabtu, 10 April 2010

Duo Striker Asing Terproduktif (ISL)

Striker klub sepakbola manapun dituntut untuk produktif dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan. Hal itu tidak dipungkiri lagi, karena memang pemilihan pemain depan dan penyerang dipilih dari pemain - pemain yang benar-benar dapat diandalkan untuk membuat gol tiap pertandingan yang mereka lakoni agar timnya menang. Skill individu harus mumpuni , kreasi dalam menciptakan peluang dan membuat gol dalam setiap kesempatan walau sekecil apapun celah gawang. Pintar menempatkan posisi untuk menerima umpan dan membuat gol harus!

Apalagi para striker asing , pada umumnya mereka punya beban yang lebih berat dari pada striker lokal karena memang gaji mereka lebih tinggi ketimbang pemain lokal.

Betapa beruntungnya klub Sepak bola Persib Bandung, klub itu memiliki tidak hanya satu tetapi dua striker asing yang tidak diragukan lagi kemampuan individu dan yang pastinya jago menjebol gawang lawan. Kedua striker tersebut adalah Christian Gérard Alvaro González dan Hilton Mauro Moreira.
Kedua striker ini punya kerjasama yang apik dan skill individu yang di atas rata-rata. Keduanya telah mencetak gol dengan total jumlah 25 gol. El loco, julukan Gonzales, mencetak 15 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua dibawah Alberto Gonzalves (Persipura) dengan 18 gol. Sedangkan Hilton sudah mencetak 10 gol musim ini.

Ibarat di atas angin coach Persib Bandung , Jaya Hartono, dengan mudah membawa Persib ini di urutan ke-4 klasemen sementara Indonesia Super League dengan 43 poin dari 26 pertandingan yang dilakoni di bawah Arema sebagai pemuncak klasemen sementara , Persipura Jayapura ,dan Persiba Balikpapan.

Tak dipungkiri lagi mereka menjadi duo pencetak gol terbanyak sementara di Indonesia Super League dengan 25 gol di atas duo striker Bontang FC Kenji Adachihara (Jepang) dan Aldo Barreto Miranda (Uruguay) dengan 21 gol. Gonzales berasal dari Uruguay dan Hilton dari Brazil.

Tetapi ada kabar tidak sedap dari Hilton, dia cedera saat dilanggar pemain belakang Persema Malang ,Seme Pierre Patrick. Dan kabarnya Hilton harus istirahat sampai akhir musim sehingga Persib tidak akan diperkuat Hilton lagi sejak bermain tandang di markas PSPS Pekanbaru. Saya doakan semoga lekas sembuh agar bisa memperkuat  Persib lagi. Amin.

Derby Herman


Ada yang menarik dalam lanjutan kompetisi Sepak bola Indonesia Super League , yaitu pertandingan antara PSPS Pekanbaru melawan Persija Jakarta. Tepatnya Kamis, 8 April di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru , markas PSPS. Pertandingan ini dimenangkan tuan rumah PSPS dengan skore tipis 1-0. Satu - satumya gol PSPS dicetak melalui kaki Herman Dzumafo Epandi pada menit ke-64 . Striker asal Kamerun tersebut menundukkan Penjaga gawang muda Persija, Roni Tri , melalui gol yang ia buat dari set piece yang dilakukannya di dekat kotak penalti Persija .
Gol tersebut bermula dari pelanggaran yang dilakukan seorang defender Persija, Ismed Sofyan, terhadap Isnaini di dekat kotak penalti Persija. Kemudian tendangan bebas diberikan wasit kepada kubu PSPS. Sebagai algojo Herman Dzumafo tidak menyia-nyiakan kesempatan sehingga eksekusi tendangannya masuk ke gawang Roni Tri setelah membentur punggung Bambang Pamungkas.

Selain gol yang cukup spektakuler oleh Herman , ada hal lain yang menjadi sorotan dalam pertandingan tersebut. Apa lagi kalau bukan Derby Herman ,antara Herman Dzumafo (striker) dengan Herman Abanda (bek tengah).  Dan uniknya , kedua pemain yang berbeda sektor mainnya ini, berasal dari negari yang sama , yaitu Kamerun.

Seiring pertandingan berlangsung, keduanya saling bertemu dan duel . Keduanya sering bentrok saat PSPS melakukan serangan , karena Herman Abanda adalah bek tengah Persija yang waktu itu bertugas menghentikan serangan demi serangan yang dibangun PSPS dan termasuk Herman Dzumafo tentunya.

Keduanya tidak hanya bentrok di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru ,markas PSPS tetapi juga telah bentrok pada putaran pertama lalu di Stadion Lebak Bulus , Jakarta Selatan ,markas Persija. Pada waktu itu Persija menang 2-0 melalui 2 gol yang dikontribusikan Bambang Pamungkas. Dan Herman Abanda sukses membendung keganasan Herman Dzumafo yang sudah mencetak 11 gol ini.

Tetapi kemarin Abanda yang memiliki tinggi 192 cm ini, tidak bisa berbuat banyak karena Dzumafo dapat mencetak golnya yang ke-11 sekaligus menuntaskan paceklik gol yang ia alami beberapa pertandingan lalu.
Kemenangan ini membuat posisi PSPS Pekanbaru naik ke posisi 5 klasemen ISL sementara dengan 41 poin unggul selisih gol dengan Sriwijaya FC dan Persema Malang di posisi 6 dan 7.

Dan jangan lewatkan Derby Herman selanjutnya di kompetisi Sepak bola ISL musim depan atau mungkin juga di Piala Indonesia musim ini. Bravo sepakbola Indonesia.

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified