Jumat, 12 Februari 2010

Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PERSIB)

Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung, atau sering disingkat menjadi PERSIB adalah salah satu tim sepak bola di Indonesia. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas kancah persepak bolaan Indonesia, sejak zaman Perserikatan sampai ke Liga Indonesia masa kini.

Logo Persib
Nama lengkap Persatuan Sepak Bola
Indonesia Bandung
Julukan Maung Bandung
Pangeran Biru
Didirikan 14 Maret 1933
Stadion Stadion Si Jalak Harupat
Soreang, Kabupaten Bandung, Indonesia
(Kapasitas: 40.000)
Direktur Utama Bendera Indonesia Umuh Muchtar
Manajer Bendera Indonesia Umuh Muchtar
Pelatih Bendera Indonesia Jaya Hartono
Liga Liga Super Indonesia
2008-09 Peringkat 3
Kelompok suporter Bobotoh

Hingga saat ini, Persib masih menggunakan Stadion Siliwangi untuk memainkan laga kandangnya. Stadion ini lolos bersyarat sertifikasi BLI sehingga layak untuk digunakan di kompetisi Liga Super Indonesia. Kapasitas Stadion yang hanya 20.000 ini membuat seringnya terjadi pembludakan penonton, seperti ketika Persib menjamu Selangor FC dalam sebuah pertandingan persahabatan, juga ketika Persib menjamu Persema di Divisi Utama tahun 2007.

Pada Indonesian Super League 2008/2009, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya Pemilu, Kepolisian tidak lagi mengeluarkan surat ijin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.

Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan PSM. Kompetisi sepak bola Galatama dan tim-tim Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga Indonesia (LI). Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995, Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah dalam pertandingan final mengalahkan Petrokimia dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono.Persib juga merupakan satu-satunya klub Indonesia yang berhasil mencapai babak semi final Liga Champions Asia.

 Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi JaBar dan Banten, bahkan hampir diwilayah Indonesia. mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibukota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib menamakan diri sebagai Bobotoh

Pada era Liga Indonesia, Bobotoh kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking, Bomber, Rebolan, Jurig Persib, Casper dan Persib-1337. Viking merupakan organisasi Bobotoh dengan jumlah anggota terbanyak dan tersebar di penjuru Jawa Barat dan Banten. Adapun Bomber sekarang sudah bergabung dan menjadi salah satu distik Viking dengan nama Viking The Bomberman.



Prestasi Nasional

Liga 

Perserikatan


  • Juara (5): 1937, 1961, 1986, 1990, 1994
  • Runner-up (8) : 1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1982/1983, 1984/1985 
  • Liga Indonesia
  • Juara (1): 1994/1995
  • Liga Super Indonesia
    Peringkat 3 (1) : 2008-09
    Piala Persija
    Juara (1): 1991
    Piala Kang Dada
    Juara (1): 2008

    Internasional

    Liga Champions ASIA


    Perempat Final (1): 1995

    Skuad Senior

    No.
    Posisi Nama pemain
    20 Flag of Indonesia.svg GK Cecep Supriatna
    1 Flag of Indonesia.svg GK Dedi Haryanto
    81 Flag of Indonesia.svg GK Markus Haris Maulana
    5 Flag of Indonesia.svg DF Maman Abdurrahman (Kapten)
    77 Flag of Indonesia.svg DF Chandra Yusuf Ahmad
    30 Flag of Indonesia.svg DF Nova Arianto
    4 Flag of Indonesia.svg DF Wildansyah
    2 Flag of Indonesia.svg DF Edi Hafid Murtadho
    17 Flag of Paraguay.svg DF Christian Rene Martinez
    26 Flag of Indonesia.svg DF Aji Nurpijal
    3 Flag of Indonesia.svg MF Irwan Wijasmara

    No.
    Posisi Nama pemain
    12 Flag of Indonesia.svg MF Gilang Angga Kusuma
    27 Flag of Indonesia.svg MF Cucu Hidayat
    16 Flag of Indonesia.svg MF Munadi
    24 Flag of Indonesia.svg MF Hariono
    8 Flag of Indonesia.svg MF Eka Ramdani
    7 Flag of Indonesia.svg MF Atep
    11 Flag of Japan.svg MF Satoshi Otomo
    9 Flag of Indonesia.svg FW Airlangga Sucipto
    13 Flag of Indonesia.svg FW Budi Sudarsono
    99 Flag of Uruguay.svg FW Christian Gonzalez
    10 Flag of Brazil.svg FW Hilton Moreira    

    C. "El Loco" Gonzales

    Christian Gérard Alvaro González (lahir di Montevideo, Argentina, 30 Desember 1976; umur 33 tahun) adalah pemain bola asal Uruguay yang bermain di Liga Super Indonesia memperkuat Persib Bandung. Posisinya adalah Striker. Ia menjadi pencetak goal terbanyak di Divisi Utama Liga Indonesia untuk dua musim (2005, 2006). Pada musim 2006, Gonzalez adalah pemain termahal di Liga Indonesia menurut data Badan Liga Indonesia dengan bayaran Rp1,2 milyar (sumber: BOLA Edisi 1652, 2006).


    Informasi pribadi
    Nama lengkap Christian Gérard Alvaro González
    Nama panggilan El Loco ("Si Gila")
    Tanggal lahir 30 Agustus 1976 (umur 33)
    Tempat lahir    Flag of Uruguay.svg Montevideo, Uruguay
    Tinggi 185 cm
    Posisi bermain Striker
    Informasi klub
    Klub saat ini Persib
    Nomor 99
    Klub senior1
    Tahun Klub Tampil (Gol)
    1995-1997
    1997
    1998-2000
    2000-2003
    2003-2004
    2005-2009
    2009
    2009-
    Sud America
    Huracan Ctes
    Sud America
    Deportivo Maldonado
    PSM Makassar
    Persik Kediri
    Persib (pinjaman)
    Persib Bandung
     ? (?)
    3 (?)
    ? (?)
    22 (1)
    56 (32)
    102 (100)
    16 (14)
    18 (10)  

    Ia mulai bermain di Indonesia pada tahun 2003, bergabung dengan PSM. Pada musim tersebut ia mencetak 27 gol dan PSM di antarnya menjadi juara kedua liga. Tahun berikutnya ia diskors PSSI selama semusim dan didenda Rp 20 juta karena memukul salah seorang ofisial Persita saat PSM bertandang ke Tangerang.
    Bebas dari skorsing, ia bergabung dengan Persik Kediri dan mengantar Persik menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Pada tahun 2008 ia dijatuhi skorsing dari Komdis setelah melakukan tindakan yang tidak sportif. Krisis finansial yang dialami persik membuat manajemen Persik harus melakukan rasionalisasi gaji. Christian merupakan salah satu dari beberapa pemain Persik yang tidak setuju atas keputusan tersebut.
    Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Christian yang mendapat remisi dari Ketua Umum PSSI , Nurdin.
    Christian dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik dan akan digaji 60 juta rupiah per bulan oleh Persib Bandung. Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia ketika Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak oleh Christian. Ia bermain sebanyak 16 kali di Liga dan mencetak 14 gol, menjadikan Christian sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super bersama  Boaz Salossa ( Persipura)dengan 28 gol.

    Setelah masa pinjamannya di Persib Bandung dan kontraknya di Persik habis, Ia langsung dikontrak oleh Persib Bandung sebagai pemain tetap. Di pra musim 2009-10, Ia mencetak gol untuk Persib di Piala Gubernur Jatim.

    Istrinya adalah wanita Indonesia bernama Eva Nurida Siregar. Dari pernikahannya dengan Siregar, Gonzalez memperoleh dua orang anak (Fernando dan Florencia). Ia juga telah mempunyai dua anak hasil pernikahan sebelumnya (Amanda dan Michael). Christian merupakan seorang mualaf sejak pindah dan menikah dengan istrinya.
    Christian Gonzalez dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia tahun 2003, dia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit. Akan tetapi hukumannya hampir tidak pernah dilaksanakan secara efektif karena ketua umum PSSI Nurdin yang terkesan melindunginya. Bahkan untuk kasusnya yang ke-5, Badan Liga Indonesia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika hukuman larangan bermain yang seharusnya 12 bulan dibatalkan oleh Nurdin Halid ketika hukuman baru berjalan 3 bulan. Hal ini dipertanyakan beberapa pihak, termasuk PSMS Medan yang menyatakan bahwa PSSI telah menghilangkan unsur pembelajaran dan Nurdin Halid sangat pilih kasih dalam memberi ampunan.

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified