Duet striker biasanya kalau tidak 2 striker asing ya.. pasti 2 striker lokal ,tetapi tidak jarang pelatih suatu klub Sepak bola menempatkan 2 striker yang terdiri dari 1 striker lokal dan 1 striker yang lain berkebangsaan asing. Seperti pelatih Persipura Jayapura, Jackson F. Tiago, yang menempatkan
duo striker lokal dan asing. Dan strategi ini terbukti manjur untuk mencetak banyak gol ke gawang lawan. Terbukti Persipura sampai pertandingan ke-28 sudah bisa mencetak 52 gol dengan 31 gol dari duet striker yang dipasang allenatore Persipura.
Siapakah keduanya ? Jika seseorang ditanya maka sudah tahu jawabannya, yaitu duet antara Boaz Erwin Salossa dan Alberto Gonzalves da Costa. Beto, sapaan Alberto, menjadi top skorer sementara Djarum ISL dengan 18 gol. Sedangkan Boaz yang juga membela timnas Indonesia ini , sudah mencetak 13 gol menyamai torehan gol M. Isnaini , striker PSPS Pekanbaru.
Torehan 31 gol duet striker ini menjadi yang terbanyak sampai saat ini. Di bawah mereka ada duet striker PSPS Pekanbaru , Herman Dzumafo dan M. Isnaini, dengan 24 gol. 13 gol dicetak M.Isnaini sedang 11 gol dicetak Herman Dzumafo asal Kamerun.
Dengan memasangkan striker lokal dengan striker asing diharapkan striker lokal dapat mempercepat perkembangan permainan, bakat dan skill. Apalagi striker asingnya semacam Beto yang berkebangsaan Brazil. Dan secara tidak langsung dapat melahirkan pemain depan yang berkualitas sama bahkan melebihi striker asing ,semisal Messi . Dan hal ini sedikit terbukti dengan menjadinya Boaz sebagai top skorer Djarum ISL musim lalu bersama C. Gonzales di Persib . Mereka sama-sama mencetak 28 gol musim lalu. Saya berharap semoga persepakbolaan Indonesia semakin maju. Amin. Bravo Sepak bola Indonesia.
duo striker lokal dan asing. Dan strategi ini terbukti manjur untuk mencetak banyak gol ke gawang lawan. Terbukti Persipura sampai pertandingan ke-28 sudah bisa mencetak 52 gol dengan 31 gol dari duet striker yang dipasang allenatore Persipura.
Siapakah keduanya ? Jika seseorang ditanya maka sudah tahu jawabannya, yaitu duet antara Boaz Erwin Salossa dan Alberto Gonzalves da Costa. Beto, sapaan Alberto, menjadi top skorer sementara Djarum ISL dengan 18 gol. Sedangkan Boaz yang juga membela timnas Indonesia ini , sudah mencetak 13 gol menyamai torehan gol M. Isnaini , striker PSPS Pekanbaru.
Torehan 31 gol duet striker ini menjadi yang terbanyak sampai saat ini. Di bawah mereka ada duet striker PSPS Pekanbaru , Herman Dzumafo dan M. Isnaini, dengan 24 gol. 13 gol dicetak M.Isnaini sedang 11 gol dicetak Herman Dzumafo asal Kamerun.
Dengan memasangkan striker lokal dengan striker asing diharapkan striker lokal dapat mempercepat perkembangan permainan, bakat dan skill. Apalagi striker asingnya semacam Beto yang berkebangsaan Brazil. Dan secara tidak langsung dapat melahirkan pemain depan yang berkualitas sama bahkan melebihi striker asing ,semisal Messi . Dan hal ini sedikit terbukti dengan menjadinya Boaz sebagai top skorer Djarum ISL musim lalu bersama C. Gonzales di Persib . Mereka sama-sama mencetak 28 gol musim lalu. Saya berharap semoga persepakbolaan Indonesia semakin maju. Amin. Bravo Sepak bola Indonesia.